Senin, 11 Januari 2016

Judul di atas saya rasa tidaklah berlebihan jika kita hanya fokuskan pikiran kita pada niat ingin belajar tanpa harus menyesatkan dan mengkafirkan orang yang tidak seakidah dengan kita sebagaimana kebiasaan ketimun bungkuk (nashibi wahabi), disini saya hanya ingin menanggapi salahsatu argument dari salah satu akun… yang dengannya saya berharap tidak ada kebencian melainkan respon yang baik atas persaudaran yang kita inginkan… sambil bergandeng tangan kita mengatakan “AHLAH SAUDARAKU,,, PINTU ILMU TUHAN TIDAK PERNAH TERTUTUP UNTUKMU DAN UNTUKKU”


Dalam keyakinan syiah,, imamah adalah esensi ketuhanan, dan imamah adalah mutlak penetuan nabi,, sebab imam adalah mereka yang mampu membimbing ummat, dan adalah mereka yang bersikap terpuji kerena mereka adalah yang di bimbing dengan akhlak kenabian,, disini ada salah satu akun yang mungkin ingin menegaskan kepada kita,, tentang lebih mulia mana kedukan seorang sahabat dengan seorang imam, sehingga akun tersebut menuliskan: “Mata Rantai, Rosulullah sa,shabat,para tabi'in,dn tabi'ittabi'in,trus para imam yg mnunjkix dg ttanan Alqur'an,Al hadits” dan sebelumnya akun itu menuliskan sebagaimana yang sudah saya screnshoot di atas… ok. Disini saya tidak akan menyalahkan saudara jika saudara berfikir seteperti apa yang saudaratanyakan,, sebab mungkin memang demikian adanya pelajaran yang saudara terima dari pembimbing saudara,, dengan tidak berburuk sangka, maka saya katakana mari kita berdialog masalah ini,, dengan berbekal “QUL HAATUUBURHAANAKUM INKUNTUM SHADIQIN” 

Jika kita asumsikan bahwa mata rantai kedukan imam dan sahabat sebagaimana yang sudah di tulis oleh akun tersebut,, maka saya akan menyetujui dan akan membenarkan asumsi tersebut, jika sekiranya yang dia tulis adalah imam fikhi,, sebab banyak imam dalam madzhab,, ada imam sejarah,, ada imam hadis, ada juga imam tauhid begitu juga dengan imam fikhih… maka saya juga akan mengatakan: “benar bahwa kedudukan sahabat di bandingkan imam, maka leih agung, dan lebih mulia sahabat” tapi disini orang yang mennjelaskan kepada kita masalah mata rantai kedudukan tidak memilih imam yang mana, mungkin dia kira imam yang ia tulis adalah imam, hanafi, atau maliki, atau juga syafi’I dan bahkan hambali.. dengan tidak berburuk sangka, saya mengatakan, “saudara hanya tahu imam madzhab, dan tidak tahu imam ummat dengan sepenuh arti, sehingga saudara mengatakan bahwa sahabat lebih mulia dari imam, sebagaimana yang dapat kami fahami dari tulisan saudara” sementara jauh sebelumnya rasul sudah mengatakan akan hak Ali bin Abhi Thalib as.. “HADZA IMAMUL BARARAH”—atau dalam penggalan hadis lain.. “IMAMUL MUTTAQIN,, WA QO IDUL GHURRIL MUHAJJALIN” kenapa nabi begitu menegaskan akan kedukan Ali selaku imam untuk ummatnya, dan bahkan di depan sahabatnya? Apakah sahabat lebih tinggi kedudukannya di bandingkan imam? Jika demikian, maka kenapa nabi memerintahkan seluruh sahabatnya untuk patuh dan cinta pada Ali sepeninggal nabi? Kenapa nabi selalu menegaskan akan kecintaan seleuruh sahabatnya atas keluarganya,, dimana keluarga nabi adalah imam untuk ummatnya,,, bahkan bukhari secara jelas menuliskan dalam shahihnya akan penegasan nabi dengan sabdanya “UDZAKKIRU KUMULLAH FI AHLABAITY” keluarga nabi adalah pusaka yang di tinggalkan nabi untuk ummatnya,, mereka adalah yang didik dengan akhlak kenabian, dan mereka yang sering mendepatkan pujian dari tuhan… maka mereka adalah imam dengan sepenuh arti,, mereka itulah imam untuk ummat Muhammad,, dan ini yang harus kita bedekan antara imam madzhab dengan imam ummat agar kita tidak salah dalam menafsirkan masalah imamah..

Dan tak usah jauh-jauh untuk kita memahami kedudukan imam dengan para sahabat,, dalam keyakinan ahlu sunnah wal jama’ah,, Al- quran adalah imam,, walau saya tidak meyakini akan hal tersebut,, maka demi tercapainya persatuan yang kita inginkan, saya bisa menghargai keyakinan kalian… sebab imam adalah yang bisa menerangkan bukan yang bisu, imam ketika ruku’ maka wajib orang yang mengaku makmumnya juga melakukan ruku’ tapi saya tak pernah melihat al- quran melakuakn ruku’ sebagaimana kita yang ruku’. Ok. saya tak mau memperbanjang lebar masalah yang sudah jelas kedudukannya,, dimana dalam keyakinan syiah al- quran adalah kitab Allah dan bukan imam, tapi dalam keyakinan ahlu sunnah wal jama’ah al- quran adalah imam.. saling menghargai dalam hal ini maka adalah kedaimaian dan ketenangan… dan yang ingin saya teliti dalam hal ini,,, jika kita mengacu pada tulisan salah satu akun di atas akan kedudukan imam dengan sahabat,, maka saya kembalikan kepada keyakinan ahlu sunnah bahwa al- quran adalah imam,, dan saya bertanya,, “Al- quran dan sahabat itu lebih tinggi mana kedudukannya? Sementara al- quran adalah imam dalam keyakinan ahlu sunnah.. jika lebih mulia sahabat, silahkan hujjahnya, adapun jika lebih mulia al- quran di bandingkan sahabat, maka kenapa harus ada orang yang merumuskan mata rantai kedukan sahabat dengan imam sedemiakn rendahnya?”

sumber: https://www.facebook.com/hasan.f.haidar

salam..

0 komentar :

Posting Komentar