salam..... Hasan Fuad Haidar
This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Jumat, 08 Juli 2016
salam..... Hasan Fuad Haidar
Kamis, 14 April 2016
Selasa, 16 Februari 2016
Senin, 11 Januari 2016
Sangat di sayangkan ketika suatu kaum mengaku dirinya bersyahadat selalu mengganggu ketenangan orang lain dalam beribadah, sementara rasul mengatakan bahwa rasul melaknat orang yang selalu menganggu tetangganya dengan lidah dan tangannya, dan sangat di sayangkan pula jika kaum tersebut selalu mengkafirkan orang yang tidak sefaham dengan mereka, mungkin begitu ajaran islam yang ada dalam pandangan mereka, sehingga tidak asing vonis sesat selalu di lemparkan atas orang yang tidak seakidah denagn mereka, bahkan main mencor di moll adalah keyakinan mereka, mungkin dalam pandangan mereka islam itu adalah yang berdiri pada kekerasan dan tajamnya mata pedang, bukan dengan kelembutan dan akhlah yang santun, maka apa arinya islam adalah rahmatan lil’alamin jika akhlak sudah brutal dan etika sudah tak terkawal? ntahlah.. mungkin mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa rasul yang mereka aku sebagai nabinya melarang seseorang mencaci saudaranya dengan sebutan fasik apalagi kafir. Dan sebagaimana yang kita ketahui dalam Koran KOSMO terbitan AHAD 29 SEPTEMBER 2013 secara tenrang menulis “JAIP,JAIS SERBU MARKAS AJARAN SESAT ITU” dan beriku saya paparkan apa itu JAIS dan apa itu JAIP,
JAIS adalah “jabatan agama islam Selangor”, dan JAIP itu sendiri adalah “jabatan agama islam Pahang”
Sangat mengheran ketika seseorang mangaku dirinya muslim sementara pada saat yang sama mereka selalu mengkafirkan saudara mereka yang dari madzhab lain, alasannya hanya karena “perbedaan pendapat”, coba kita teliti, bukankan perbedaan pendapat dalam konsep ahlu sunnah itu sendiri adalah rahmat? Bayangkan ketika syafi’I mengatakan anak yang bukan hasil dari hubungan suami dengan isteri yang di nikahi tersebu adalah halal untuk di nikahi dalam artian anak tiri, jadi anak tiri dalam keyakinan syafi’I boleh di nikahi sementara dalam fikhi maliki itu tidak boleh dan di haramkan, tapi toh mereka sepakat mengatakan bahwa perbedaan yang terjadi di antara mereka adalah rahmat dan tidak boleh kita selaku makmumnya mengkeritik apa lagi sampai mengkafirkan mereka, tapi kenapa, jika kita berbeda pendapat dengan kaum syiah lalu kita vonis mereka sebagai sesat dan kafir? Kenapa kalimat yang di busung dalam keyakinan kita akan perbedaan yang itu adalah rahmat tapi kita ciptakan sebagai laknat? Antara syafi’I dan hanafi ada 5000 hukum yang tak sama, itu tidak sedikit, 5000 kasus, tapi kita sepakat mengatakan itu adalah rahmat, dan untuk kaum syiah kita ciptakan laknat,,, adilkah kita jika kita mengaku benar?
Dan mari kita juga soroti pernyataan yang tertulis dalam Koran tersebut yakni “imam syiah di tahan” coba kita tanyakan pada mereka, untuk apa imam syiah itu di tahan? Untuk di adili? Dengan cara apa? Atau untuk di hakimi? Dengan cara apapula? Sementara fakta mengatakan, ahlu sunnah baru muncul ratusan tahun setalah rasul wafat, lalu bagaimana mereka ingin menghukumi syiah yang jelas-jelas syiah sudah ada dimasa nabi? Sejarah membuktikan salman al- farisi, miqdad, abu dzar dan seluruh sahabat yang cinta pada Ali memilki kesyiah-han yang has atas ali pada diri mereka. lalu bagaimana mereka ingin menghukumi syiah? Sehingga imam syiah di tahan sebagaimana yang di tulis di Koran kosmo tersebut? Apakah dengan al- quran mereka ingin menghakimi kaum syiah? Jelas ini tertolak, karena fakta mengatakan, imam Ar Razi secara jelas mengatakan dalam tafsrinya bahwa ada hadis yang menghapus Al- quran, lalu bagaimana cara mereka menghukumi kaum syiah? Sementara al quran di sisi mereka di nomer duakan. Apakah dengan hadis? Jelas ini tertolak, karena hadis disisi mereka pernah di bakar di zaman abu bakar dengan alasan takut bercampu dengan al- quran. Apakah logik pemikiran seperti ini? Sehingga Sewenang-wenang hanya karena mayoritas main tangkap dan main kafir mengkafirkan dan sesat menyesatkan atas akidah orang lain yang mereka adalah minoritas?
Jika abu bakar selaku khalifah pertama dalam keyakinan ahlu sunnah berkeyakinan “takut bercampurnya al- quran dan hadis) sehingga abu bakar memerintahkan pembakaran atas hadis tersebut, maka disini saya berkeyakinan bahwa hadis yang masuk pada ahlu sunnah hanyalah sediikit yang shahih dan banyak yang palsu, sebab bagaiamana kita harus mengatakan bahwa hadis dalam keyakinan ahlu sunnah itu adalah banyak yang sahih sementara hadis itu sendiri mereka bakar. Lalu apakah dengan berbekal hadis palsu merka bebas menhukumi kaum syiah? Berfikirlah wahai orang yang berakal.
Dan yang sangat menggelikan adalah pihak yang selalu menipu public dengan tulisan-tulisan mereka agar orang anti syiah, sehingga apa yang jelas kita lihat di kaburkan dengan tulisan mereka, lihatlah gambar di atas, dimana sudah jelas yang di pegang sebagai bukti disitu adalah tanah atau yang lebih di kenal dalam kaum syiah adalah turbah. Tapi para penipu public mengatakan itu adalah batu, batu karbala kata mereka, untuk lebih jelasnya silahkan lihat ulisan yang saya kurung di atas. Jadi dengan cara seperti itu, mereka sukses untuk mengatakan kepada ummat bahwa kaum syiah adalah penyembah batu sehingga orang-orang yang hanya bisa menganggukan kepala dan mengiakan segala apa yang datang pada mereka tanpa mereka berfikir anti syiah dan juga mengkafirkan syiah, apakah ada cara yang lebih licik dan lebih keji dari cara mereka selaku penibu public?
Dan terakhir saya katakan, jika kalian mengaku benar sehingga orang lain adalah salah maka apakah orang yang benar adalah mereka yang suka menghakimi hukum tuhan dengan ke mauannya sendiri? Dan pendapat orang lain harus tunduk pada pendapat kalian? Apakah kebenaran itu adalah di paksakan untuk benar ataukah kebenaran itu sendiri adalah menghukumi seseorang dengan pendapatnya sendiri? Jika demikian pandangan kalian atas kebenaran, maka saran saya silahkan vonis semua orang dengan kaliamat kafir dan sesat, jika orang tersebut tidak seakidah dengan kalian.dan biarkan saya berkeyakian bahwa Kebenaran hanya satu bukan berwarna warni.
sumber: https://www.facebook.com/hasan.f.haidar
Was salam…
beliau tidak akan pernah memaafkan orang yang dengan burtalnya menjelek-jelekkan keluarga nabi, jika pada putrinya saja beliau mengatakan: “murkanya Fatimah adalah murkaku” lalu bagaiaman sikap nabi pada ibundanya? Sekalipun bundanya tidak menyaksikan ke rasulan beliau? Pasti beliau sangat mencintai bundanya, beliau sangat mengasihi bundanya, beliau tidak rela jika ada orang menyakiti bundanya dengan menjelek-jelekkan ibu kandung beliau..aminah adalah wanita yang shalihah yang beriman pada ajaran Ibrahim,, aminah adalah wanita pilihan, yang tak ada wanita lain selain aminah yang sanggup memberika generasi terbaik yakni Muhammad saw. Aminah adalah segalnya bagi sayyidil wujdu al musthafa saw. Aminah adalah tempat tatapan nabi,, aminah adalah seruan nabi,,
kita mengaku muslim, dengan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, tapi kita mencela orang yang melahirkan nabi kita, maka apa gelar yang pastas untuk kita selain munafik? (na’udzubillah), Kita mengaku cinta kepada nabi sementara orang yang melahirkan nabi kita cela dengan mengatakan wafat dalam keadaan kafir.. apakah kita tidak malu? Setiap hari meminta syafaat,, sementara di setiap haripula kita mencela ibu kandung nabi, kita mengaku cinta pada nabi sementara kita tidak mencintai ibunda nabi, maka bagaimana mungkin kita akan di sebut sebgai pecinta nabi? Cinta model ini adalah cinta konyol yang bertolak belakang dengan ajaran Muhammad,, tak usah jauh-jauh untuk mencontohkan, kalian adalah seorang santri misalkan, di pesantren kalian sangat menghormati guru kalian, kalian sangat mencintai guru kalian, tapi jika ibu kandung guru kalian datang, kalian cela, dan kalian cerca, maka sekalipun saya tak membuka sifat guru kalian, pastinya guru kalian akan menghukum kalian, setidak-tidaknya kalian di gantung karena mencela orang yang paling di sayangi oleh guru kalian.
Dimana etika kita jika kita mengaku sebagai muslim? Lebih-lebih atas nabi, orang yang harus di ikuti dan di cintai.. beliau selalu menegaskan akan silsilah beliau yang terjaga dari sifat cela, dan hanya kebiasaan manusia penghias neraka yang suka mencela keluarga nabi,, ungkapan-ungkapan celaan atas ibunda nabi tak lain adalah ungkapan abu jahal yang tak suka pada Nabi, dan wahabi selaku orang yang paling jettol mencela ibunda nabi tak lain adalah mereka kekasihnya abu jahal,,, apapun itu bentuknya alangkah baiknya jika etika kita harus dahulukan,, karena nabi di utus untuk menyempurnakan akhlak,, satu contoh “tuhan yang membuat perempuan itu hamil” ungkapan seperti ini adalah ungkap kurang ajar yang tidak ada akhalk sedikitpun pada tuhan, al- ghazali dalam ihaya’nya melarang orang berkata seperti itu,, memang betul dan jelas, bahwa tuhan yang membuat perempuan itu hamil, tapi dimana ektika kita? Atau kita katakan sebagaimana wahabi mengatakan yakni ibunda nabi wafat dalam ke adaan kafir, walau tak terbukti. lalu mana etika kita kepada nabi?
Dan berikut bukti bahawa aminah adalah wanita penghuni syurga:
Nabi saw bersabda kepada Sa’ad bin Abi Waqqash ra di peperangan Uhud ketika Nabi saw melihat seorang kafir membakar seorang Muslim, maka Rasul saw berkata pada Sa’ad :
“Panah dia, jaminan keselamatanmu adalah ayah dan ibuku!” Maka Sa’ad bin Abi Waqqash ra berkata dengan gembira : “Rasul saw mengumpulkan aku dengan nama ayah ibunya!”
(Shahih Bukhari hadits no.3442 Bab Manaqib Zubair bin Awam. Riwayat yang sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3446 Bab Manaqib Sa’ad bin Abi Waqqash. Riwayat yang sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3750 Bab Maghaziy. Riwayat yang sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3751 Bab Maghaziy)
Lalu bagaimana mungkin jika sekiranya ibu kandung nabi adalah musrik sebagaimana yang sering kita dengar dari mulut para nasibi wahabi.. menjadi jaminan atas seorang muslim yakni sahabat tersebut?
Dan jika seandainya ibu nabi adalah musyrik sebagaimana yang sering di tuduhkan oleh nashibi wahabi (si ketimung bungkuk) maka Nabi selaku penerima wahyu dari Allah akan di larang dari membaca ayat al- quran رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.
Terakhir saya katakan, dalam keyakinan kita, mendoakan orang kafir adalah haram, lebih-lebih mendoakan keselamatan bagi mereka, maka apakah nabi meninggalkan ayat ini dalam doa beliau? Mungkin begini gaya firman tuhan tersebut “wahai Muhammad ajarkan doa ini kepada ummatmu yang telah engkau ajarkan kepada mereka agamaku,, agar mereka selalu berbakti kepada orang tua mereka, dengan cara mendoakan orang tua mereka, sekalipun orang tua mereka telah tiada, wahai Muhammad ini doa hanya untuk ummatmu, dan tidak untuk engkau selaku utusanku, karena kedua orang tuamu tidak beriman padaku”--- apakabar demikian? Wahai tuhanku kami berlindung dari sikap tercela, dan kata-kata yang tak pantas untuk nabi..
sumber: https://www.facebook.com/hasan.f.haidar
wassalam...
jika yang di sebut sebagai orang syiah hanyalah mereka yang tidak menjadikan abu bakar sebagai imam,, maka siapakah sebetulya imam Ahlu sunnah wal jama'ah? mereka akan mengatakan IMAM KAMI ADALAH SYAFI'I.. lalu siapa imamnya SYAFI'I sendiri? apakah abu bakar? kalian akan mengatakan kepada saya bahwa SYFI'I adalah imam fikhi sebagaimana maliki, hambali dan hanafi,, ok lalu Abu bakar ingin di jadikan imam Apa, jika SYAFI'I sendiri sudah menjadi imam fikhi dalam pandangan kalian.. apa ingin di jadikan imam tauhid? toh sudah ada asy'ari...
apakah karena kita tidak menjadikan abu bakar sebagai imam lantas kita di cap seabagai syiah? pendapat ini adalah pendapat dungu,, dan pemaksaan hak yang bukan hak,, saya katakan demikian sebab abu bakar tak pernah dirinya mengaku sebagai imam apalagi untuk ahlu sunnah wal jama'ah.. kalian bisa membuktikan ucapan saya ini dari lembaran sejarah dan hadis yang ada pada ahlu sunnah itu sendiri....
jika abu bakar adalah imam yang di tinggalkan untuk ummat sebagaimana pemikiran rendah dari tulisan photo di atas,, maka kenapa syafi'i menjadi imam untuk ahlu sunnah wal jama'ah? sementara syafi'i sendiri melarang orang lain shalat di belakang orang yang tidak mengakui abu bakar dan umar sebagai imam,, apakah kalian kira ahlu sunnah bukanlah ummat muhammad? mereka mengaku sebagai ummat muhammad,, dan ini fakta sehingga mereka sering kali dalam munajatnya kita temukan,, mengharap syafa'at nabi... lalu apakah kedudukan abu bakar disi ahlu sunnah adalah imam? saya yakin tidak demikian adanya,, sebab saya sudah lama dalam nanugan ahlu sunah,,, dan saya sangat tahu siapa imam fikhi ahlu sunnah,, siapa imam hadis dalam ahlu sunnah,, siapa imam tauhid dalam ahlu sunnah,, abu bakar bukanlah imam fikhi, abu bakar bukanlah imam tauhid, abu bakar bukanlah imam hadis,, sebab hadis abu bakar dibandingkan hadis abu hurairah lebih banyak hadis yang di riwayatkan abu hurairah,, lalu abu bakar mau di jadikan imam apa?
dan dari photo yang di paparkan di atas,, syafi'i melarang orang lain untuk shalat di belakang orang syiah,,,bolehkah saya bertanya... dengan cara apa syafi'i menghukumi hal tersebut? sementara syafi'i masih membutukah abu bakar sebagai imam,, maka apakah ada fatwa abu bakar akan haramnya seseorang shalat di belakang orang syiah? itu jika kita mau menjadikan abu bakar sebagai imam,, jika tak ada fatwa dari abu bakar yang sedemikian rendahnya,, maka dari arah mana kalian menabrak akidah orang lain dengan cara picik seperti itu? bisa kalian perjelas?
saya menunggu jawaban,, baik dari ahlu sunnah ataupun wahabi yang memang suka mengkafir orang yang tidak seakidah dengan mereka...
sumber: https://www.facebook.com/hasan.f.haidar
was salam...
ALLADZY 'ALLAMA BIL QOLAM "yang mengajarkan dengan pena"
mungkin penulisan ini agak panjang, semoga Anda berkenan membacanya, sehingga anda mengatakan dengan senyum indah "Akhirnya ku temukan kebenaran"
saya ingin sekali mengcopas tuntas keyakinan yang salah akan peribadi nabi yang mulia,, keyakinan abstrak yang sudah mendarah daging pada kaum yang mengaku cinta kepada Allah dan nabinya.. kita tak bisa menutup mata, dan kita tak bisa menutup fakta bahwa masih ada kaum yang berkeyakinan bahwa nabi tak bisa membaca dan menulis,, atau lebih tepatnya jika saya menggunakan bahasa kasar nabi adalah "buta huruf"-saya berlindung dari ucapan seperti itu dan semoga kita semua di lindungi dari tuduhan keji atas nabi yang mulia..
al- quran mengatakan kepada kita bahwa nabi adalah suri tauladan yang baik.. nabi adalah kehidpun baru bagi yang orang bodoh dan nabi adalah ruh kebenaran, tanpa nabi kita tak bisa menghirup udara segar.. lalu kenapa masih ada kaum yang mengaku dirinya cinta kepada Allah dan nabinya berani menuduh nabi buta huruf? berikut saya paparkan bukti,, bahwa nabi terhindar dari sifat cela tersebut,, dan semoga kita membuka akal kita untuk berfikir,, dan membuang jauh tuduhan rendah atas nabi dan kita bertaubat dari hal yang sekiranya merendahkan martabat nabi saw.
1- al- qura pada surat al- ahzab ayat 21 mengatakan kepada kita: "sesungguhnya telah ada pada di rasulullah itu suri tauladan yang baik bagikamu...." disini Allah menggunakan kalimat suri tauladan yang baik/agar kita bisa mentauladani nabi,,, dan salah satu sifat orang yang bisa kita tauladani adalah ia bisa menulis dan membaca,, sebab tak mungkin Allah menyuruh kita mentauladai orang yang buta huruf..
2- nabi pernah mengatakan kepada kita bahwa "AKU DI DIDIK OLEH ALLAH DENGAN SEBAIK-BAIK DIDIKAN"-apakah mungkin orang yang di didik degan sebaik-baik didikan adalah ia tak bisa membaca dan menulis? sementara nabi adalah Allah yang mendidiknya..
3- pada zaman nabi, beliau saw. kadang mengirimkan surat atau menerima surat,, satu contoh beliau pernah mengirimkan surat pada kekaisaran romawi sebagaimana yang tertera dalam lembaran sejarah yang ada pada kita,, maka apakah sebelum surat itu di kirim nabi tidak mengecek isi surat tersebut? atau apakah ketika nabi mendapatkan surat dari kerajaan yang tidak mengenal tuhan misalkan.. apakah nabi tidak membacanya sendiri? dan hanya di serahkan kepada sahabatnya untuk membacanya? dan nabi hanya mendengarkannya? apakah seperti itu model nabi kita? bagaimana jika sahabat selaku pembaca surat dari kerajaan lain misalkan,, lalu ia berbohong dan membolak balikkan isi dari surat tersebut? apakah nabi lantas percaya? sementara Al- quran sudah menggambarkan kepada nabi bahwa terdapat sebagian dari mereka (sahabat) itu munafik., apakah mu'awiyah selaku sahabat lebih mulia dari pada nabi? karena ada salah satu kaum yang meyakini bahwa mu'awiyah adalah penulis wahyu sekalipun imam ahmad bin hambal menolak asumsi tersebut..
4- nabi adalah pemimpin tertinggi islam,, dan selaku seorang pemimpin, maka salah satu sifat seorang pemimpin adalah bisa membaca dan menulis,, nabi bukan hanya memimpin suatu negara, melainkan disitu nabi adalah pemimpin agama,, lalu bagaimana mungkin seseorang yang kita anggap sebagai pemimpin tak bisa membaca dan menulis? jika seandainya Susilo selaku pemimpin negara indonesia tidak bisa membaca dan menulis,, maka apa yang akan terjadi atas negara kita? apakah susilo percaya sepenuhnya pada wakilnya? dan jika ada surat lantas yang membacakan adalah wakilnya? apakabar demikian? mungkinkah kita mau di pimpin oleh orang yang buta huruf? lalu bagaimana dengan nabi? nabi di pilih oleh Allah untuk makhluknya.. apakah Allah sudah salah pilih, atau salah angkat seorang rasul? sehingga Allah mengangkat orang yang tak bisa membaca dan menulis sebagai utusannya? apa kabar demikian? apakah kerjaan Allah sudah kalah bersaing dengan kerajaan majapahit? sementara utusan raja maja pahit adalah mereka yang piawai dalam segi menulis dan membaca...
5- nabi pernah juga mewajibkan laki-laki mulism dan perempuan muslimah, laki-laki mukmin dan mukminan untuk menuntut ilmu atau belajar ilmu.. dimana ketika kita belajar, maka kita akan berhadapan dengan tulisan, pensil, buku dan lain sebagainya.. jika saya boleh bertanya,, apa alasan nabi menyuruh kita belajar untuk membaca dan menulis? sementara nabi sendiri tak bisa membaca dan menulis? bisa kalian jawab pertanyaan saya? nabi pernah juga mengatakan: "barang siapa yang menyebarkan suatu ilmu,, lalu orang yang mendengarkan mengambil manfaat dari apa yang mereka katakan, sementara orang yang menyampaikan ilmu tersebut tidak mengambil manfaat dari apa yang ia katakan,, maka Allah kelak akan mengekangnya dengan kekang dari api neraka"-lalu bagaimana dengan nabi? apakaha kita harus mengatakan tanpa rasa berdosa bahwa ucapan nabi adalah senjata makan tuan? Allah,, saya berlindung dari ucapan seperti itu... tapi musuhmu dan musuh nabimu, sudah sering menipu orang awam agar orang awam tersebut berpandangan rendah atas nabimu..
6- dalam keyakikan kaum syiah, nabi adalah orang yang paling mulia di zamannya.. dan salah satu sifat orang mulia adalah bisa membaca dan menulis.. dan tak usah jauh-jauh untuk kita memahami, apakah nabi bisa menulis atau tidak.. apakah nabi bisa membaca atau tidak, dalam keyakinan ahlu sunnah, sekalipun seseorang yang tak mau belajar, bahkan sekalipun tidak pernah sekolah jika orang tersebut mendapatkan ilmu Ladunny maka ia akan tahu segalanya, baik manulis atau membaca dan lain sebagainya, dan orang yang mendapatkan ilmu ladunni adalah orang yang terpilih, itu dalam keyakinan ahlu sunnah, lalu bagaimana dengan nabi? makhluk yang sangat di cintai Allah dan bahkan langit dan bumi tidak akan di ciptakan tanpa ada nur muhammad.. saya serahkan kepada akal sehat anda untuk menjawabnya..
sumber: https://www.facebook.com/hasan.f.haidar
was salam..
Sabtu, 09 Januari 2016
was salam...