Jumat, 28 Agustus 2015




Hadis safinah adalah salah satu hadis yang kita kenal  sebagai keutamaan Ahlulbait dan sebagai dalil tekstual akan ke imamahan mereka. Dinamakan hadis safinah karena rasul mengumpakan Ahlulbaitnya sebagai bahtera Noh as.


Hadis safinah juga mengandung makna perintah dan gambaran akan keselamatan manusia dan kecelakaan mereka. Perintah dalam artian kita di wajibkan mengikuti mereka dalam segala aspek ibadah yang mereka kerjakan. Kita tahu kita banyak kekurangan dan kelemahan, yang dengannya rasul mengarahkan kita pada arah kesempurnaan dengan cara mengikuti ahlulbaitnya yang rasul gambarkan sebagi perahu nuh.  Mengikuti mereka akan selamat dari gelombang fitnah dan arus kedzaliman. Ini bukti cinta rasul pada ummatnya dengan di tinggalkan perahu penyelamat setelah kepergiannya. As- salamu’alaika Ya Rasulullah.

Hadis safinah juga mengandung gambaran akan keselematan manusia, yang dengan jelas rasul  mengatakan: “ barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat,” dalam teks arabnya (من ركبها نجا )

Kenapa Rasul menggambarkan Ahlulbaitnya sebagai penyelamat setelahnya? Karena pada kesempatan lain rasul juga bersabda seabgaimana yang di riwayatkan ibnu hajar dalam kitabnya, “Sesungguhnya perumpamaan Ahlibaitku seperti pintu pengampunan bagi Bani Israil, barangsiapa yang memasukinya, niscaya ia akan diampuni.” Kenapa rasul menggambarkan Ahlulbait sebagai penyelamat setelah beliau wafat? Karena Ahlulbait adalah Hujjah Allah atas makhluknya, Ahlulbait adalah kecintaan Allah dan nabinya, sehingga Allah dan para malaikatnya bershalawat atas mereka, maka penyelamat adalah mereka yang hanya di tunjuk Allah sebagai imam setelah rasul saw, menghadap tuhan selamanya. Ahlulbait yang tak bisa di bandingkan dengan siapapun, yang semua makhluk membutuhkan pada mereka akan rahasia ilahi. Bahkan nuh bertawassul dengan nama mereka dan hak mereka. Maka kenapa kita lebih suka memuji orang yang tidak ada keutamaanya di banding orang yang sudah jelas keutamaannya? Bahkan sebelum mereka wujud di dunia keutamaannya sudah nabiyullah Noh sebutkan melalui doanya pada tuhannya.

Hadis safinah juga mengandung makna KECELAKAAN BAGI SIAPAPUN YANG TIDAK MENGIKUTI MEREKA, kenapa makna terakhir ini sangat menakutkan? Adakah rasul dengan sabdanya hanya ingin menakut-nakuti kita? Tidak demikian adanya, rasul sangat suci dari pikiran seperti ini, kita kembalikan pada Al- quran bahwa apa yang di katakan rasul tak lain hanyalah wahyu ilahi, menunjukan perintah Rasul adalah perintah Allah, larangan rasul adalah laragan Allah, kewajiban yang di tetapkan oleh rasul untuk ummatnya agar senantiasa berpegang teguh pada ajaran Ahlulbait-nya adalah kewajiban yang sudah Allah tetapkan. Bukankah di lain kesempatan rasul juga pernah mengatakan “ ‘Ali Bersama al-Qur’an dan al-Qur’an Bersama ‘Ali?”

dan bukankah Rasul di lain kesempatan juga pernah menegaskan kepada kita untuk selalu berpegang  teguh kepada dua pusaka yang di tinggalkan untuk ummatnya? Yang kita kenal denga hadis tsaqolain? Sehingga kenapa imam bukhari sendiri meriayatkan akan ketegasan rasul tersebut pada kitab shahihnya yang UDZAKKIRA KUMULLAH FI AHLI BAYTY. Maka adanya bukti kongkrit ini menunjukkan siapapun yang berlepas diri dari mereka akan tersesat, yang berlepas diri dari mereka akan mengalami ke hancuran, karena hanya Ahlulbait yang bisa membedakan antara hak dan batil setelah rasul wafat. Hanya mereka yang bisa memahami makna al- quran sesuai ajaran Al- musthafa, mereka inilah yang setiap harinya menyaksikan jibril keluar masuk di pintu rumah sayyidil wujud muhammad saw. Maka bagaimana mungkin kita mengaku benar sementara kita tidak sejalan dengan perintah mereka? Bagaimana mungkin kita yang mengaku benar ini akan selamat dari ancaman Allah sementara kita tidak kenal pada hak mereka, dan bahkan kita juga tidak kenal akan siapa mereka yang rasul sebut sebagai ahlulbaitnya?

salam... swmoga bermanfaat.

0 komentar :

Posting Komentar