Hadis safinah adalah salah satu
hadis yang kita kenal sebagai keutamaan
Ahlulbait dan sebagai dalil tekstual akan ke imamahan mereka. Dinamakan hadis
safinah karena rasul mengumpakan Ahlulbaitnya sebagai bahtera Noh as.
Hadis safinah juga mengandung makna
perintah dan gambaran akan keselamatan manusia dan kecelakaan mereka. Perintah
dalam artian kita di wajibkan mengikuti mereka dalam segala aspek ibadah yang
mereka kerjakan. Kita tahu kita banyak kekurangan dan kelemahan, yang dengannya
rasul mengarahkan kita pada arah kesempurnaan dengan cara mengikuti
ahlulbaitnya yang rasul gambarkan sebagi perahu nuh. Mengikuti mereka akan selamat dari gelombang
fitnah dan arus kedzaliman. Ini bukti cinta rasul pada ummatnya dengan di
tinggalkan perahu penyelamat setelah kepergiannya. As- salamu’alaika Ya
Rasulullah.
Hadis safinah juga mengandung
gambaran akan keselematan manusia, yang dengan jelas rasul mengatakan: “ barangsiapa yang
menaikinya ia akan selamat,” dalam teks arabnya (من ركبها نجا )
Kenapa Rasul menggambarkan Ahlulbaitnya sebagai
penyelamat setelahnya? Karena pada kesempatan lain rasul juga bersabda
seabgaimana yang di riwayatkan ibnu hajar dalam kitabnya, “Sesungguhnya perumpamaan Ahlibaitku seperti
pintu pengampunan bagi Bani Israil, barangsiapa yang memasukinya, niscaya ia
akan diampuni.” Kenapa rasul menggambarkan Ahlulbait sebagai penyelamat setelah
beliau wafat? Karena Ahlulbait adalah Hujjah Allah atas makhluknya, Ahlulbait
adalah kecintaan Allah dan nabinya, sehingga Allah dan para malaikatnya
bershalawat atas mereka, maka penyelamat adalah mereka yang hanya di tunjuk
Allah sebagai imam setelah rasul saw, menghadap tuhan selamanya. Ahlulbait yang
tak bisa di bandingkan dengan siapapun, yang semua makhluk membutuhkan pada
mereka akan rahasia ilahi. Bahkan nuh bertawassul dengan nama mereka dan hak
mereka. Maka kenapa kita lebih suka memuji orang yang tidak ada keutamaanya di
banding orang yang sudah jelas keutamaannya? Bahkan sebelum mereka wujud di
dunia keutamaannya sudah nabiyullah Noh sebutkan melalui doanya pada tuhannya.
Hadis safinah juga mengandung
makna KECELAKAAN BAGI SIAPAPUN YANG TIDAK MENGIKUTI MEREKA, kenapa makna
terakhir ini sangat menakutkan? Adakah rasul dengan sabdanya hanya ingin
menakut-nakuti kita? Tidak demikian adanya, rasul sangat suci dari pikiran
seperti ini, kita kembalikan pada Al- quran bahwa apa yang di katakan rasul tak
lain hanyalah wahyu ilahi, menunjukan perintah Rasul adalah perintah Allah,
larangan rasul adalah laragan Allah, kewajiban yang di tetapkan oleh rasul
untuk ummatnya agar senantiasa berpegang teguh pada ajaran Ahlulbait-nya adalah
kewajiban yang sudah Allah tetapkan. Bukankah di lain kesempatan rasul juga pernah mengatakan
“ ‘Ali Bersama al-Qur’an dan al-Qur’an Bersama
‘Ali?”
dan bukankah Rasul di lain
kesempatan juga pernah menegaskan kepada kita untuk selalu berpegang teguh kepada dua pusaka yang di tinggalkan
untuk ummatnya? Yang kita kenal denga hadis tsaqolain? Sehingga kenapa imam
bukhari sendiri meriayatkan akan ketegasan rasul tersebut pada kitab shahihnya
yang UDZAKKIRA KUMULLAH FI AHLI BAYTY. Maka adanya bukti kongkrit ini
menunjukkan siapapun yang berlepas diri dari mereka akan tersesat, yang
berlepas diri dari mereka akan mengalami ke hancuran, karena hanya Ahlulbait
yang bisa membedakan antara hak dan batil setelah rasul wafat. Hanya mereka
yang bisa memahami makna al- quran sesuai ajaran Al- musthafa, mereka inilah
yang setiap harinya menyaksikan jibril keluar masuk di pintu rumah sayyidil
wujud muhammad saw. Maka bagaimana mungkin kita mengaku benar sementara kita
tidak sejalan dengan perintah mereka? Bagaimana mungkin kita yang mengaku benar
ini akan selamat dari ancaman Allah sementara kita tidak kenal pada hak mereka,
dan bahkan kita juga tidak kenal akan siapa mereka yang rasul sebut sebagai
ahlulbaitnya?
0 komentar :
Posting Komentar