Selasa, 09 Juni 2015





tulisan ini saya awali dengan pertanyaan SIAPAKAH AHLULBAIT? disini nabi menjelaskan tentang mereka dengan sabdanya, ANNUJUMU AMANUN LI AHLIS SAMAAI WA AHLUBAITY AMANUN LIAHLIL ARDHI "bintang-bintang adalah pengaman bagi penghuni langit, dan ahlulbaitku adalah pengaman bagi penghuni bumi, disebeut pengaman, karena meerekaka adalah jalan penyelasaian dalam setiap masalah yang di hadapi manusia, di katakan sebagai pengaman karena mereka adalah pemisah antara yang hak dan yang batil, dikatakan sebagai pengaman karena mereka senantiasa bersamaa dengan kebenaran dan kebenaran senantiasa bersama dengan mereka, ucapan mereka adalah wahyu ilahi dan marahnya mereka adalah rahmat bagi ummat muhammad saw.

Minggu, 07 Juni 2015

Al- Khawarizmi al Hanafi meriwayatkan dalam Manaqib-nya dari Ali bin Abi Thalib as. yang berkata: "Rasulullah saw. bersabda, 'wahai Ali sesungguhnya kamu adalah pembagi syurga dan Neraka, dan sesungguhnya engkau mengetuk pintu syurga dan memasukinya tanpa hisab,'"

jika kita tafsirkan hadis Nabi diatas, yang mengatakan bahwa "syurga dan neraka" adalah Ali pemilik haknya, sebagaimana yang di riwayatkan Al- Khawarizmi dalam Manaqib-nya tersebut, hanya di lihat sekilias dari arti kalimat tersebut, tanpa melihat lebih jauh ke dalam tentang penafsiran yang hakiki, maka jelas kita akan di tuduh"Gulluw/Extrime"/berlebihan dalam kesyiha-an kita.

Sabtu, 06 Juni 2015


Hadis yang saya design diatas dengan khat Tsulus dan Farsi jadid adalah hadis akan keutamaan Imam Ali as. dan pentuan hak beliau untuk ummat Muhammad sepeninggal Nabi saw. dimana artinya kurang lebih sebagai berikut:

TELAH DI WAHYUKAN KEPADAKU TENTANG ALI TIGA PERKARA
  1. Sesungguhnya Ia adalah penghulu kaum Muslimin
  2. Imam kaum bertakwa
  3. dan pemimpin kaum Ghurril Muhajjalin (orang-orang baik yang datang di hari kiamat dengan wahjah berseri-seri)



Bismillah kita lihat al- quran kita pada surat al- baqoroh ayat 223, jika sesuai dengan apa yang saya publis di atas berarti al- quran kita sama. Tiada perbedaan sedikitpun sebagaimana tuduhan murahan yang selalu di lemparkan atas syiah.

Kita lihat arti dari ayat tersebut maka kita akan menemukan perbedaan penafsiran antara syiah dan sunni, sunni secara jelas dan terbuka menafsirkan ANNA pada ayat tersebut dengan KAIFAH (bagaimana) sementara syiah menafsirkan ANNA disitu dengan MATA (kapan). Kita tahu azbabun nuzulnya ayat yang kita bahas, yakni mengenai masalah umar bin khattab yag mendatangi isterinya dari belakang, ada juga riwayat lain yang memaparkan kepada kita akan azbabun nuzulnya ayat tersebut, yakni berkenaan dengan pernyataan yahudi yang memfonis JULING atas anak dari hasil hubungan badan melalui belakang.  Lengkapnya begini