This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Rabu, 07 Juni 2017
Jumat, 08 Juli 2016
salam..... Hasan Fuad Haidar
Kamis, 14 April 2016
Selasa, 16 Februari 2016
Senin, 11 Januari 2016
Sangat di sayangkan ketika suatu kaum mengaku dirinya bersyahadat selalu mengganggu ketenangan orang lain dalam beribadah, sementara rasul mengatakan bahwa rasul melaknat orang yang selalu menganggu tetangganya dengan lidah dan tangannya, dan sangat di sayangkan pula jika kaum tersebut selalu mengkafirkan orang yang tidak sefaham dengan mereka, mungkin begitu ajaran islam yang ada dalam pandangan mereka, sehingga tidak asing vonis sesat selalu di lemparkan atas orang yang tidak seakidah denagn mereka, bahkan main mencor di moll adalah keyakinan mereka, mungkin dalam pandangan mereka islam itu adalah yang berdiri pada kekerasan dan tajamnya mata pedang, bukan dengan kelembutan dan akhlah yang santun, maka apa arinya islam adalah rahmatan lil’alamin jika akhlak sudah brutal dan etika sudah tak terkawal? ntahlah.. mungkin mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa rasul yang mereka aku sebagai nabinya melarang seseorang mencaci saudaranya dengan sebutan fasik apalagi kafir. Dan sebagaimana yang kita ketahui dalam Koran KOSMO terbitan AHAD 29 SEPTEMBER 2013 secara tenrang menulis “JAIP,JAIS SERBU MARKAS AJARAN SESAT ITU” dan beriku saya paparkan apa itu JAIS dan apa itu JAIP,
JAIS adalah “jabatan agama islam Selangor”, dan JAIP itu sendiri adalah “jabatan agama islam Pahang”
Sangat mengheran ketika seseorang mangaku dirinya muslim sementara pada saat yang sama mereka selalu mengkafirkan saudara mereka yang dari madzhab lain, alasannya hanya karena “perbedaan pendapat”, coba kita teliti, bukankan perbedaan pendapat dalam konsep ahlu sunnah itu sendiri adalah rahmat? Bayangkan ketika syafi’I mengatakan anak yang bukan hasil dari hubungan suami dengan isteri yang di nikahi tersebu adalah halal untuk di nikahi dalam artian anak tiri, jadi anak tiri dalam keyakinan syafi’I boleh di nikahi sementara dalam fikhi maliki itu tidak boleh dan di haramkan, tapi toh mereka sepakat mengatakan bahwa perbedaan yang terjadi di antara mereka adalah rahmat dan tidak boleh kita selaku makmumnya mengkeritik apa lagi sampai mengkafirkan mereka, tapi kenapa, jika kita berbeda pendapat dengan kaum syiah lalu kita vonis mereka sebagai sesat dan kafir? Kenapa kalimat yang di busung dalam keyakinan kita akan perbedaan yang itu adalah rahmat tapi kita ciptakan sebagai laknat? Antara syafi’I dan hanafi ada 5000 hukum yang tak sama, itu tidak sedikit, 5000 kasus, tapi kita sepakat mengatakan itu adalah rahmat, dan untuk kaum syiah kita ciptakan laknat,,, adilkah kita jika kita mengaku benar?
Dan mari kita juga soroti pernyataan yang tertulis dalam Koran tersebut yakni “imam syiah di tahan” coba kita tanyakan pada mereka, untuk apa imam syiah itu di tahan? Untuk di adili? Dengan cara apa? Atau untuk di hakimi? Dengan cara apapula? Sementara fakta mengatakan, ahlu sunnah baru muncul ratusan tahun setalah rasul wafat, lalu bagaimana mereka ingin menghukumi syiah yang jelas-jelas syiah sudah ada dimasa nabi? Sejarah membuktikan salman al- farisi, miqdad, abu dzar dan seluruh sahabat yang cinta pada Ali memilki kesyiah-han yang has atas ali pada diri mereka. lalu bagaimana mereka ingin menghukumi syiah? Sehingga imam syiah di tahan sebagaimana yang di tulis di Koran kosmo tersebut? Apakah dengan al- quran mereka ingin menghakimi kaum syiah? Jelas ini tertolak, karena fakta mengatakan, imam Ar Razi secara jelas mengatakan dalam tafsrinya bahwa ada hadis yang menghapus Al- quran, lalu bagaimana cara mereka menghukumi kaum syiah? Sementara al quran di sisi mereka di nomer duakan. Apakah dengan hadis? Jelas ini tertolak, karena hadis disisi mereka pernah di bakar di zaman abu bakar dengan alasan takut bercampu dengan al- quran. Apakah logik pemikiran seperti ini? Sehingga Sewenang-wenang hanya karena mayoritas main tangkap dan main kafir mengkafirkan dan sesat menyesatkan atas akidah orang lain yang mereka adalah minoritas?
Jika abu bakar selaku khalifah pertama dalam keyakinan ahlu sunnah berkeyakinan “takut bercampurnya al- quran dan hadis) sehingga abu bakar memerintahkan pembakaran atas hadis tersebut, maka disini saya berkeyakinan bahwa hadis yang masuk pada ahlu sunnah hanyalah sediikit yang shahih dan banyak yang palsu, sebab bagaiamana kita harus mengatakan bahwa hadis dalam keyakinan ahlu sunnah itu adalah banyak yang sahih sementara hadis itu sendiri mereka bakar. Lalu apakah dengan berbekal hadis palsu merka bebas menhukumi kaum syiah? Berfikirlah wahai orang yang berakal.
Dan yang sangat menggelikan adalah pihak yang selalu menipu public dengan tulisan-tulisan mereka agar orang anti syiah, sehingga apa yang jelas kita lihat di kaburkan dengan tulisan mereka, lihatlah gambar di atas, dimana sudah jelas yang di pegang sebagai bukti disitu adalah tanah atau yang lebih di kenal dalam kaum syiah adalah turbah. Tapi para penipu public mengatakan itu adalah batu, batu karbala kata mereka, untuk lebih jelasnya silahkan lihat ulisan yang saya kurung di atas. Jadi dengan cara seperti itu, mereka sukses untuk mengatakan kepada ummat bahwa kaum syiah adalah penyembah batu sehingga orang-orang yang hanya bisa menganggukan kepala dan mengiakan segala apa yang datang pada mereka tanpa mereka berfikir anti syiah dan juga mengkafirkan syiah, apakah ada cara yang lebih licik dan lebih keji dari cara mereka selaku penibu public?
Dan terakhir saya katakan, jika kalian mengaku benar sehingga orang lain adalah salah maka apakah orang yang benar adalah mereka yang suka menghakimi hukum tuhan dengan ke mauannya sendiri? Dan pendapat orang lain harus tunduk pada pendapat kalian? Apakah kebenaran itu adalah di paksakan untuk benar ataukah kebenaran itu sendiri adalah menghukumi seseorang dengan pendapatnya sendiri? Jika demikian pandangan kalian atas kebenaran, maka saran saya silahkan vonis semua orang dengan kaliamat kafir dan sesat, jika orang tersebut tidak seakidah dengan kalian.dan biarkan saya berkeyakian bahwa Kebenaran hanya satu bukan berwarna warni.
sumber: https://www.facebook.com/hasan.f.haidar
Was salam…
beliau tidak akan pernah memaafkan orang yang dengan burtalnya menjelek-jelekkan keluarga nabi, jika pada putrinya saja beliau mengatakan: “murkanya Fatimah adalah murkaku” lalu bagaiaman sikap nabi pada ibundanya? Sekalipun bundanya tidak menyaksikan ke rasulan beliau? Pasti beliau sangat mencintai bundanya, beliau sangat mengasihi bundanya, beliau tidak rela jika ada orang menyakiti bundanya dengan menjelek-jelekkan ibu kandung beliau..aminah adalah wanita yang shalihah yang beriman pada ajaran Ibrahim,, aminah adalah wanita pilihan, yang tak ada wanita lain selain aminah yang sanggup memberika generasi terbaik yakni Muhammad saw. Aminah adalah segalnya bagi sayyidil wujdu al musthafa saw. Aminah adalah tempat tatapan nabi,, aminah adalah seruan nabi,,
kita mengaku muslim, dengan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, tapi kita mencela orang yang melahirkan nabi kita, maka apa gelar yang pastas untuk kita selain munafik? (na’udzubillah), Kita mengaku cinta kepada nabi sementara orang yang melahirkan nabi kita cela dengan mengatakan wafat dalam keadaan kafir.. apakah kita tidak malu? Setiap hari meminta syafaat,, sementara di setiap haripula kita mencela ibu kandung nabi, kita mengaku cinta pada nabi sementara kita tidak mencintai ibunda nabi, maka bagaimana mungkin kita akan di sebut sebgai pecinta nabi? Cinta model ini adalah cinta konyol yang bertolak belakang dengan ajaran Muhammad,, tak usah jauh-jauh untuk mencontohkan, kalian adalah seorang santri misalkan, di pesantren kalian sangat menghormati guru kalian, kalian sangat mencintai guru kalian, tapi jika ibu kandung guru kalian datang, kalian cela, dan kalian cerca, maka sekalipun saya tak membuka sifat guru kalian, pastinya guru kalian akan menghukum kalian, setidak-tidaknya kalian di gantung karena mencela orang yang paling di sayangi oleh guru kalian.
Dimana etika kita jika kita mengaku sebagai muslim? Lebih-lebih atas nabi, orang yang harus di ikuti dan di cintai.. beliau selalu menegaskan akan silsilah beliau yang terjaga dari sifat cela, dan hanya kebiasaan manusia penghias neraka yang suka mencela keluarga nabi,, ungkapan-ungkapan celaan atas ibunda nabi tak lain adalah ungkapan abu jahal yang tak suka pada Nabi, dan wahabi selaku orang yang paling jettol mencela ibunda nabi tak lain adalah mereka kekasihnya abu jahal,,, apapun itu bentuknya alangkah baiknya jika etika kita harus dahulukan,, karena nabi di utus untuk menyempurnakan akhlak,, satu contoh “tuhan yang membuat perempuan itu hamil” ungkapan seperti ini adalah ungkap kurang ajar yang tidak ada akhalk sedikitpun pada tuhan, al- ghazali dalam ihaya’nya melarang orang berkata seperti itu,, memang betul dan jelas, bahwa tuhan yang membuat perempuan itu hamil, tapi dimana ektika kita? Atau kita katakan sebagaimana wahabi mengatakan yakni ibunda nabi wafat dalam ke adaan kafir, walau tak terbukti. lalu mana etika kita kepada nabi?
Dan berikut bukti bahawa aminah adalah wanita penghuni syurga:
Nabi saw bersabda kepada Sa’ad bin Abi Waqqash ra di peperangan Uhud ketika Nabi saw melihat seorang kafir membakar seorang Muslim, maka Rasul saw berkata pada Sa’ad :
“Panah dia, jaminan keselamatanmu adalah ayah dan ibuku!” Maka Sa’ad bin Abi Waqqash ra berkata dengan gembira : “Rasul saw mengumpulkan aku dengan nama ayah ibunya!”
(Shahih Bukhari hadits no.3442 Bab Manaqib Zubair bin Awam. Riwayat yang sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3446 Bab Manaqib Sa’ad bin Abi Waqqash. Riwayat yang sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3750 Bab Maghaziy. Riwayat yang sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3751 Bab Maghaziy)
Lalu bagaimana mungkin jika sekiranya ibu kandung nabi adalah musrik sebagaimana yang sering kita dengar dari mulut para nasibi wahabi.. menjadi jaminan atas seorang muslim yakni sahabat tersebut?
Dan jika seandainya ibu nabi adalah musyrik sebagaimana yang sering di tuduhkan oleh nashibi wahabi (si ketimung bungkuk) maka Nabi selaku penerima wahyu dari Allah akan di larang dari membaca ayat al- quran رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.
Terakhir saya katakan, dalam keyakinan kita, mendoakan orang kafir adalah haram, lebih-lebih mendoakan keselamatan bagi mereka, maka apakah nabi meninggalkan ayat ini dalam doa beliau? Mungkin begini gaya firman tuhan tersebut “wahai Muhammad ajarkan doa ini kepada ummatmu yang telah engkau ajarkan kepada mereka agamaku,, agar mereka selalu berbakti kepada orang tua mereka, dengan cara mendoakan orang tua mereka, sekalipun orang tua mereka telah tiada, wahai Muhammad ini doa hanya untuk ummatmu, dan tidak untuk engkau selaku utusanku, karena kedua orang tuamu tidak beriman padaku”--- apakabar demikian? Wahai tuhanku kami berlindung dari sikap tercela, dan kata-kata yang tak pantas untuk nabi..
sumber: https://www.facebook.com/hasan.f.haidar
wassalam...