Jumat, 08 Juli 2016

Orang yang benar adalah mereka yang tidak takut di kafikran, sebab mereka sudah yakin dengan apa yang mereka jalani.. dan orang yang merasa dirinya benar, adalah mereka yang gampang mengkafirkan orang lain, karena mereka takut di keritik dengan keyakinan mereka itu sendiri.

Jika nabi yang dalam sabdanya menegaskan kepada kita bahwa SEBAIK-BAIK SAHABAT ADALAH YANG MENUNJUK PADA KEBAIKAN,, lalu bagaimana dengan sahabat nabi yang menciptakan perpecahan?

Jika nabi yang dalam sabdanya menegasan kepada kita bahwa SEBAIK-BAIK SAHABAT ADALAH YANG MENUNJUK PADA KEBAIKAN.. maka lalu kenapa sahabat membunuh utsman? Adakah utsman itu salah ataukah pembunuhnya yang salah? Lantas kenapa sahabat tidak boleh di keritik? Dan kenapa harus di kafirkan siapapun yang mengkeritik tindakan sahabat? Saya harap kalian tidak marah dengan tulisan ini.. dan saya harap kalian tidak mengkafirkan saya jika pandangan saya pada sahabat tak lain hanyalah sebagai santri nabi saja yang kadang bisa mencerna ilmu yang di ajarkan nabi yang kadang juga tidak bisa mencerna sama sekali,, sebagaimana umar yang tidak tahu arti abban atau abu bakar yang tidak tahu kalalah atau utsman yang sering melanggar sunnah nabi karena kurangnya memahami hokum ilahi.. dalam hal ini apakah saya berkata dusta? Sanggahlah kedustaan saya tentunya dengan dalil yang kongkrit bukan dengna pendapat yang abstrak..

Bagaimana pandagan kita pada peristiwa tsaqifah? Jika nabi menegaskan sebagaimana hadis di atas, lalu bagaimana dengan sikap sahabat yang di kepalai abu bakar melakukan tindakan musyawarah tanpa di ketahui ali dan seluruh bani hasyim? Apakah dalam hal ini kita katakana tindakan para pelopor tsaqifah tersebut adalah perilaku dari seorang sebaik-baik sahabat?

Bagaimana pandangan kita pada perilaku seluruh sahabat yang anti dengan ke pemimpinan ali yang justeru meyakiti hati fathimah as.? Adakah kita juga harus berkata bahwa merka adalah sebaik-baik shabat? Bukankah nabi sudah berpesan sebagaimana yang sudah saya tulis dia atas?
Lalu hadis nabi ini berlaku pada manusia yang mana? Dan sahabat yang mana? Jika kita mengimani kerasulan Muhammad maka apakah sahabat kebal akan hokum dan jika kita membahas sahabat lantas hokum ilahi dan hokum Muhammad mati di situ saja? Apakah nabi hanya berpesan kepada kita saja dan tidak kepada seluruh manusia? Sementara beliau adalah utusan ilahi untuk seluruh manusia.. tapi kenapa hadis sebaik-baik sahabat adalah mereka yang menunjuk pada kebaikan tidak kita pukulkan pada mereka yang melaggar sekalipun mereka bergelar sebagai SAHABAT NABI SAW.

Saya rasa kita hanya sebagai kerbau yang hanya menerima dan pasrah kala hidung kita di cucuk tanpa ingin memberontak.. seperti menerima kemuliaan-kemuliaan palsu sahabat lalu kita membela matia-matian kala ada yang mengkeritik sekalipun kita harus berdusta.. kita juga beramal dengan amal mereka karena mungkin sunnah nabi masih kurang sehingga butuh pada sunah sahabat.. kita mengikuti ke utaman palsu (sahabat) dan meninggalkan keutamaan yang hakiki yang di miliki ahlulbait nabi saw yang wajib di ikuti seluruh manusia sepeninggal nabi termasuk sahabat nabi sendiri..

Lalu apakah makhluk terbaik ini (sahabat) menunjuk pada kebaikan yakni memerintahkan seluruh manusia untuk mengikuti dan mencintai ahlulbait nabi saw? Ataukah mereka ini hanya memerintahkan manusia untuk mengikuti merka saja? mari kita rujuk kembali lembaran sejarah mereka, agar hidup kita lebih "mapan". Maka dalam hal ini apakah mereka masuk pada hadis di atas yakni.. SEBAIK-BAIK SAHABAT ADALAH MEREKA YANG MENUNJUK PADA KEBAIKAN

salam..... Hasan Fuad Haidar