Orang yang benar adalah mereka
yang tidak takut di kafikran, sebab mereka sudah yakin dengan apa yang mereka
jalani.. dan orang yang merasa dirinya benar, adalah mereka yang gampang
mengkafirkan orang lain, karena mereka takut di keritik dengan keyakinan
mereka itu sendiri.
Jika nabi yang dalam sabdanya
menegaskan kepada kita bahwa SEBAIK-BAIK SAHABAT ADALAH YANG MENUNJUK PADA
KEBAIKAN,, lalu bagaimana dengan sahabat nabi yang menciptakan perpecahan?
Jika nabi yang dalam sabdanya
menegasan kepada kita bahwa SEBAIK-BAIK SAHABAT ADALAH YANG MENUNJUK PADA
KEBAIKAN.. maka lalu kenapa sahabat membunuh utsman? Adakah utsman itu salah
ataukah pembunuhnya yang salah? Lantas kenapa sahabat tidak boleh di keritik?
Dan kenapa harus di kafirkan siapapun yang mengkeritik tindakan sahabat? Saya
harap kalian tidak marah dengan tulisan ini.. dan saya harap kalian tidak
mengkafirkan saya jika pandangan saya pada sahabat tak lain hanyalah sebagai
santri nabi saja yang kadang bisa mencerna ilmu yang di ajarkan nabi yang
kadang juga tidak bisa mencerna sama sekali,, sebagaimana umar yang tidak tahu
arti abban atau abu bakar yang tidak tahu kalalah atau utsman yang sering
melanggar sunnah nabi karena kurangnya memahami hokum ilahi.. dalam hal ini
apakah saya berkata dusta? Sanggahlah kedustaan saya tentunya dengan dalil yang
kongkrit bukan dengna pendapat yang abstrak..
Bagaimana pandagan kita pada
peristiwa tsaqifah? Jika nabi menegaskan sebagaimana hadis di atas, lalu
bagaimana dengan sikap sahabat yang di kepalai abu bakar melakukan tindakan
musyawarah tanpa di ketahui ali dan seluruh bani hasyim? Apakah dalam hal ini
kita katakana tindakan para pelopor tsaqifah tersebut adalah perilaku dari
seorang sebaik-baik sahabat?
Bagaimana pandangan kita pada
perilaku seluruh sahabat yang anti dengan ke pemimpinan ali yang justeru
meyakiti hati fathimah as.? Adakah kita juga harus berkata bahwa merka adalah
sebaik-baik shabat? Bukankah nabi sudah berpesan sebagaimana yang sudah saya
tulis dia atas?
Lalu hadis nabi ini berlaku pada
manusia yang mana? Dan sahabat yang mana? Jika kita mengimani kerasulan
Muhammad maka apakah sahabat kebal akan hokum dan jika kita membahas sahabat
lantas hokum ilahi dan hokum Muhammad mati di situ saja? Apakah nabi hanya
berpesan kepada kita saja dan tidak kepada seluruh manusia? Sementara beliau
adalah utusan ilahi untuk seluruh manusia.. tapi kenapa hadis sebaik-baik
sahabat adalah mereka yang menunjuk pada kebaikan tidak kita pukulkan pada
mereka yang melaggar sekalipun mereka bergelar sebagai SAHABAT NABI SAW.
Saya rasa kita hanya sebagai
kerbau yang hanya menerima dan pasrah kala hidung kita di cucuk tanpa ingin
memberontak.. seperti menerima kemuliaan-kemuliaan palsu sahabat lalu kita
membela matia-matian kala ada yang mengkeritik sekalipun kita harus berdusta..
kita juga beramal dengan amal mereka karena mungkin sunnah nabi masih kurang
sehingga butuh pada sunah sahabat.. kita mengikuti ke utaman palsu (sahabat)
dan meninggalkan keutamaan yang hakiki yang di miliki ahlulbait nabi saw yang
wajib di ikuti seluruh manusia sepeninggal nabi termasuk sahabat nabi sendiri..
Lalu apakah makhluk terbaik ini
(sahabat) menunjuk pada kebaikan yakni memerintahkan seluruh manusia untuk
mengikuti dan mencintai ahlulbait nabi saw? Ataukah mereka ini hanya
memerintahkan manusia untuk mengikuti merka saja? mari kita rujuk kembali lembaran sejarah mereka, agar hidup kita lebih "mapan". Maka dalam hal ini apakah
mereka masuk pada hadis di atas yakni.. SEBAIK-BAIK SAHABAT ADALAH MEREKA YANG
MENUNJUK PADA KEBAIKAN
salam..... Hasan Fuad Haidar