Sebagian sikap orang munafik di masa nabi, sangat
tercermin pada diri mereka yang berfaham wahabi, karena jelas wahabi adalah
pengikut Sufyani.. sikap mereka para munafik adalah sebagaimana yang sudah Allah
jelaskan dalam Al- quran.. ISYTAROU BI AYATILLAHI TSAMANAN QOLIYLA “mereka
menukar ayat-ayat Allah dengan harga murah..” dalam hal bagaimana kita melihat persamaan
para pendahulu ulama bayaran Saudi wahabi ini? Perhatikan ketika mereka
menghalalkan jihad sex demi rial Saudi.. perhatkan ketika mereka menghalalkan
bom bunuh diri demi rial Saudi, perhatikan ketika mereka berfatwa yang
menguntungkan kerajaan Saudi juga demi rial Saudi.. perhatikan juga ketika
ulama bayaran Saudi mengklaim diri mereka paling benar, sehingga kenapa mereka
gampang menyesatkan orang lain dan menghalalkan darah orang lain, padahal Al-
quran juga jelas berkata: INNAL MUNAFIQIYNA HUMUL FASIQUN “sesungguhnya
orang-orang munafiq itulah orang-orang yang fasiq.” Al- quran menggambarkan
sikap kaum munafik di zaman nabi sebagaimana ayat tersebut.. dan wahabi tahu
akan hal itu, tapi demi riyal Saudi mereka rela menukar akidah mereka, yang
sikap pendahulu mereka sudah di rekam dalam Al- quran.
Al- quran juga melanjutkan: FASHODDU ‘AN
SABIYLIH.. “lalu mereka menghalangi orang dari jalan Allah..” kaum munafik
selalu menempuh segala cara untuk menghalau ummat manusia dari menjadi yang
baik kepada keradikalan, mereka menghalau manusia dari mengenal Ilahi dan
ajaran-Nya dan di ganti dengan mengenal duit dan kenikmatannya. Sekalipun Allah
selalu mengatakan DUNIA ITU MENIPU, atau di kesempatan lain Allah mengatakan:
HARTA DAN ANAKMU HANYALAH PERHIASAN DUNIA yang dalam bahasa Al- qurannya AL-
MALU WAL BANUN ZI NATUL HAYATID DUNYA.. tapi wahabi menjajikan semuanya pada
pengikutnya demi tercapainya tujuan mereka untuk menggiring manusia pada jurang
kehancuran, di perkenalkannya kesenangan nikah mihsyar, di pertahankan poligami
yang seakan wajib. Di janjikan bayaran tinggi yang penting jadi berperang di Syiria
dan Yaman, mereka terjebak dengan yang sorban sebagai pencitraan.
Ajaran Ilahi adalah kesantunan, ajaran Ilahi adalah
etika, bertoleransi, dan segala yang ada hubungannya dengan nilai kebaikan..
tapi para munafik wahabi ini tampil karena mudal rial, mencangkok ayat dan di
tafsrikan secara teks saja.. mengkaifrkan yang tidak seakidah, mengharamkan
yang tidak di ketahui.. dan menghalalkan yang sesuai dengan selera nafsu ulama
mereka. Keradikalan-keradikalan yang terjadi di dunia karena ulah wahabi adalah
bukti dari semua apa yang saya paparkan…. Kejahatan seksual adalah hal yang
paling menguntungkan bagi ulama mereka dan pengiktukanya, sehingga kenapa ada
fatwa akan bolehnya jihad sek di syiria.. maka prilaku seperti ini sangatlah
tergambar pada ayat di atas yang ISYTAROU BI AYATILLAHI TSAMANAN QOLIYLA.
Padahal al- quran juga menggambarkan akan betapa
buruknya sikap mereka yang mereka tempuh itu, betapa buruk dengan apa yang
mereka lakukan.. INNAHUM SA A MAKANU YA’MALUN..
Mereka mengaku paling faham Agama, mereka juga
mengaku paling benar dalam menjalankan perintah Agama, padahal mereka hanya
bermulut besar, mereka juga melakukan hal yang buruk sebagaimana pendahulu
mereka, lihat sikap mereka atas penduduk YAMAN, mereka berambisi untuk membumi
hanguskan Yaman hanya karena sebagian penduduknya berfaham syiah, dan dunia
tahu bahwa sasaran wahabi Suadi atas Yaman adalah pada kaum syiah. Inilah yang
di gambarkan Al- quran..: LA YARQUBUNA FI MUKMININ ILLA WALA DZIMMAH.. “mereka
tidak memelihara hubungan kekerabatan dengan orang mukmin dan tidak juga
mengendahkan pejanjian..” bagi wahabi orang syiah adalah musuh, orang syiah
adalah kafir, sekalipun al- quran menggambarkan akan keislaman syiah dengan
ayat KHAIRAL BARIYAH-nya. Orang syiah sama sebagaimana muslim lainnya yang
melakukan haji, menunjukkan mereka (syiah) muslim dengan sepenuh arti, tapi
wahabi karena kedengkiannya dan keburukan perangainya sebagaimana pendahulu
mereka, maka di kutuklah kaum syiah, dan di fatwakan halalnya darah kaum syiah
oleh ulama bayaran Saudi wahabi… sekalipun Al- quran dengan jelas mengatakan
bahwa tindakan-tindakan yang di tempuh wahabi adala yang WA ULAAIKA HUMUL
MU’TADUN.. “dan mereka itulah orang-orang yang melampui batas.
Perbuatan mereka sudah melampuai batas, baik dalam
tatanan sosial, akidah dan ke agamaan, dalam tatanan sosial, mereka tak pernah
tahu cara bertoleransi, bahkan berbeda sedikit saja dengan mereka maka fonis
kafir dan sesat langsung meluncur dari mulut mereka, sebagaimana cepatnya anak
panah terlepas dari busurnya.. dalam hal akidah mereka juga melampui batas,
mereka menggambarkan tuhan itu berfisik dan lain sebagainya, merka juga di
gambarkan bisa duduk di atas punggung se ekor nyamuk dengan alasan APA YANG
TIDAK MUNGKIN BAGI TUHAN. Lalu ketika saya tuduh mereka seabgai kaum
tajassyimah, mereka marah, padahal akidah mereka menunjukkan demikian, atau
apakah mereka itu gila sehingga mereka tak tahu apa yang mereka yakini? Lalu
kenapa mereka (wahabi) mengaku benar?
Dalam hal keagamaan? Bertawassul syirik di sisi
wahabi, maulid haram dengan alasan itu adalah BID’AH, memuji dan menyanjung
Muhammad adalah salah dan syirik,, dengan alaan MUHAMMAD HANYALAH MANU BIASA.
Tapi saya tak tahu apa alasan mereka mengaku sebagai pengikut sunnah nabi yang
nabi sendiri hanyalah manusia biasa sebagaimana mereka… yang beda halnya dengan
kaum syiah yang meyakini nabi adalah makhluk terbaik dan bukan hanya manusia
biasa, tapi insan al- kamil, maka dari itulah kenapa kaum syiah menteladani dan
mengikuti sunnah Nabi yang mulia.
lalu......................
Apakah wahabi peduli dengan ayat ini? Tidak...! sebab
mereka termasuk pada ayat di atas, yang WA ULAAIKA HUMUL MU’TADUN.. “dan mereka
itulah orang-orang yang melampui batas." Sehingga mereka tak sadar dengan INNAHUM
SA A MAKANU YA’MALUN.. “sesungguhnya, betapa buruknya apa yang mereka lakukan”
wassalam....