Selasa, 16 Februari 2016




Sebagian sikap orang munafik di masa nabi, sangat tercermin pada diri mereka yang berfaham wahabi, karena jelas wahabi adalah pengikut Sufyani.. sikap mereka para munafik adalah sebagaimana yang sudah Allah jelaskan dalam Al- quran.. ISYTAROU BI AYATILLAHI TSAMANAN QOLIYLA “mereka menukar ayat-ayat Allah dengan harga murah..” dalam hal bagaimana kita melihat persamaan para pendahulu ulama bayaran Saudi wahabi ini? Perhatikan ketika mereka menghalalkan jihad sex demi rial Saudi.. perhatkan ketika mereka menghalalkan bom bunuh diri demi rial Saudi, perhatikan ketika mereka berfatwa yang menguntungkan kerajaan Saudi juga demi rial Saudi.. perhatikan juga ketika ulama bayaran Saudi mengklaim diri mereka paling benar, sehingga kenapa mereka gampang menyesatkan orang lain dan menghalalkan darah orang lain, padahal Al- quran juga jelas berkata: INNAL MUNAFIQIYNA HUMUL FASIQUN “sesungguhnya orang-orang munafiq itulah orang-orang yang fasiq.” Al- quran menggambarkan sikap kaum munafik di zaman nabi sebagaimana ayat tersebut.. dan wahabi tahu akan hal itu, tapi demi riyal Saudi mereka rela menukar akidah mereka, yang sikap pendahulu mereka sudah di rekam dalam Al- quran.

Al- quran juga melanjutkan: FASHODDU ‘AN SABIYLIH.. “lalu mereka menghalangi orang dari jalan Allah..” kaum munafik selalu menempuh segala cara untuk menghalau ummat manusia dari menjadi yang baik kepada keradikalan, mereka menghalau manusia dari mengenal Ilahi dan ajaran-Nya dan di ganti dengan mengenal duit dan kenikmatannya. Sekalipun Allah selalu mengatakan DUNIA ITU MENIPU, atau di kesempatan lain Allah mengatakan: HARTA DAN ANAKMU HANYALAH PERHIASAN DUNIA yang dalam bahasa Al- qurannya AL- MALU WAL BANUN ZI NATUL HAYATID DUNYA.. tapi wahabi menjajikan semuanya pada pengikutnya demi tercapainya tujuan mereka untuk menggiring manusia pada jurang kehancuran, di perkenalkannya kesenangan nikah mihsyar, di pertahankan poligami yang seakan wajib. Di janjikan bayaran tinggi yang penting jadi berperang di Syiria dan Yaman, mereka terjebak dengan yang sorban sebagai pencitraan.

Ajaran Ilahi adalah kesantunan, ajaran Ilahi adalah etika, bertoleransi, dan segala yang ada hubungannya dengan nilai kebaikan.. tapi para munafik wahabi ini tampil karena mudal rial, mencangkok ayat dan di tafsrikan secara teks saja.. mengkaifrkan yang tidak seakidah, mengharamkan yang tidak di ketahui.. dan menghalalkan yang sesuai dengan selera nafsu ulama mereka. Keradikalan-keradikalan yang terjadi di dunia karena ulah wahabi adalah bukti dari semua apa yang saya paparkan…. Kejahatan seksual adalah hal yang paling menguntungkan bagi ulama mereka dan pengiktukanya, sehingga kenapa ada fatwa akan bolehnya jihad sek di syiria.. maka prilaku seperti ini sangatlah tergambar pada ayat di atas yang ISYTAROU BI AYATILLAHI TSAMANAN QOLIYLA.

Padahal al- quran juga menggambarkan akan betapa buruknya sikap mereka yang mereka tempuh itu, betapa buruk dengan apa yang mereka lakukan.. INNAHUM SA A MAKANU YA’MALUN..

Mereka mengaku paling faham Agama, mereka juga mengaku paling benar dalam menjalankan perintah Agama, padahal mereka hanya bermulut besar, mereka juga melakukan hal yang buruk sebagaimana pendahulu mereka, lihat sikap mereka atas penduduk YAMAN, mereka berambisi untuk membumi hanguskan Yaman hanya karena sebagian penduduknya berfaham syiah, dan dunia tahu bahwa sasaran wahabi Suadi atas Yaman adalah pada kaum syiah. Inilah yang di gambarkan Al- quran..: LA YARQUBUNA FI MUKMININ ILLA WALA DZIMMAH.. “mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan dengan orang mukmin dan tidak juga mengendahkan pejanjian..” bagi wahabi orang syiah adalah musuh, orang syiah adalah kafir, sekalipun al- quran menggambarkan akan keislaman syiah dengan ayat KHAIRAL BARIYAH-nya. Orang syiah sama sebagaimana muslim lainnya yang melakukan haji, menunjukkan mereka (syiah) muslim dengan sepenuh arti, tapi wahabi karena kedengkiannya dan keburukan perangainya sebagaimana pendahulu mereka, maka di kutuklah kaum syiah, dan di fatwakan halalnya darah kaum syiah oleh ulama bayaran Saudi wahabi… sekalipun Al- quran dengan jelas mengatakan bahwa tindakan-tindakan yang di tempuh wahabi adala yang WA ULAAIKA HUMUL MU’TADUN.. “dan mereka itulah orang-orang yang melampui batas.

Perbuatan mereka sudah melampuai batas, baik dalam tatanan sosial, akidah dan ke agamaan, dalam tatanan sosial, mereka tak pernah tahu cara bertoleransi, bahkan berbeda sedikit saja dengan mereka maka fonis kafir dan sesat langsung meluncur dari mulut mereka, sebagaimana cepatnya anak panah terlepas dari busurnya.. dalam hal akidah mereka juga melampui batas, mereka menggambarkan tuhan itu berfisik dan lain sebagainya, merka juga di gambarkan bisa duduk di atas punggung se ekor nyamuk dengan alasan APA YANG TIDAK MUNGKIN BAGI TUHAN. Lalu ketika saya tuduh mereka seabgai kaum tajassyimah, mereka marah, padahal akidah mereka menunjukkan demikian, atau apakah mereka itu gila sehingga mereka tak tahu apa yang mereka yakini? Lalu kenapa mereka (wahabi) mengaku benar?

Dalam hal keagamaan? Bertawassul syirik di sisi wahabi, maulid haram dengan alasan itu adalah BID’AH, memuji dan menyanjung Muhammad adalah salah dan syirik,, dengan alaan MUHAMMAD HANYALAH MANU BIASA. Tapi saya tak tahu apa alasan mereka mengaku sebagai pengikut sunnah nabi yang nabi sendiri hanyalah manusia biasa sebagaimana mereka… yang beda halnya dengan kaum syiah yang meyakini nabi adalah makhluk terbaik dan bukan hanya manusia biasa, tapi insan al- kamil, maka dari itulah kenapa kaum syiah menteladani dan mengikuti sunnah Nabi yang mulia.

lalu......................

Apakah wahabi peduli dengan ayat ini? Tidak...! sebab mereka termasuk pada ayat di atas, yang WA ULAAIKA HUMUL MU’TADUN.. “dan mereka itulah orang-orang yang melampui batas." Sehingga mereka tak sadar dengan INNAHUM SA A MAKANU YA’MALUN.. “sesungguhnya, betapa buruknya apa yang mereka lakukan”

wassalam....